Profesi guru adalah jabatan atau pekerjaan yang
membutuhkan keahlian ( skill ) untuk mendaptkan imbalan yang layak untuk
kepentingan hidup dalam mendidik peserta didik. Artinya pekerjaan seornag guru
tidak bias dilakukan semua orang, akan tetapi hanya bias dilakukan oleh
orang-orang yang memilki kemampuan dan terlatuh secara khusus. Keahlian ersebut
diperoleh dari aoa yang disebut profesionelisasi yang yang dilakukan seorang
guru menjalani profesi itu (pendidikan/latihan pra-jabatan) maupun setelah
menjalani profesinya sebagai seorang guru(in serfis training). Profesionel
seorang guru merupakan orang yang menyandang suatu profesi dan penampilan
seorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.
Profesionalisme menunjuk pada komitmen para anggota PGRI
untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dengan terus menerus mengembangkan
strategi yang dilakukan dalam memlakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesi
seorang guru. Dilain pihak profesionalitas mengacu pada sikap para guru
khususnya anggota PGRI terhadap profesi serta derajad pengetahuan dan
keterampilan yang mereka miliki dalam rangka melakukan profesinya atau
pekerjaannya. Sedang profesionalisasi menunjuk pada proses peningkatan para
guru khususnya anggota PGRI dal;am mencapai kreteria yang standart dalam
penampilannya sebagai anggota suatu profesi(pekarjaan). Dengan kata lain
profesionaliasasi pada dasarnya merupakan serangkaian proses pengembangan
professional (profesionel development) baik dilakukan melalui pendidikan atau
latihan pra jabatan atau dalam jabatan sehingga profesionalisasi bersifat life
long dan never ending secepat seorang telah menyatakan dirinya
sebagai earga guru suatu profesi.
Menjadi guru yang berkopetensi dan professional seperti halnya
yang dijelaskan diata, calon guru atau guru harus mempunyai persiapan-persiapan
khusus agar dapat menyandang guru yang professional dan mempunyai kompetensi
salah satunya melalui LPTK. Bagi LPTK kurikulum berbasis kompetensi untuk
menuju kepada professional seorang guru bukanlah suatu hal yang baru. Sejak
tahun 1970-an LPTK sudah menganut “pendidikan guru berbasis kompetensi (PGBK)
atau kompetensi based teacer education. Pada tingkat menengah keguruan sudah
resmi menggunakan CBTE yang dikembangkan oleh pengembangan pendidikan guru.
Sedangkan pada tingkat IKIP/FKIP sudah diterapkan pada semua bidang studi yang
melahirkan calon guru untuk SLTA, PGBK sangatlah popular sehingga struktur
maupun isi kurikulum berorentasi pada kompetensi yang seyogyanya dimilki oleh
seorang guru atau tenaga pendidikan yang lain.
Kompetensi-kompetensi LPTK yakni dimaksutkan meliputi
kompetensi pribadi, professional serta social, pedagogic, cultural atau
biasanya juga kedalam kompetensi dalam pengetahuan, nilai-nilai sesuai dengan
norma atau sikap dan keterampilan dalam mendidik peserta didik. Dan di LPTK
juga dituntut dari calon guru yaitu kompetansi dalam mengembangkan kepribadian
seorang guru, menyusun program, mengembangkan alat dan bahan pembelajaran dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan alat dan lingkungan
dengan berinteraksi dengan siswa, masyarakat dan kalangan pendidik lainnya,
dengan menerapkan metode atau tekhnik dan alat yang sesuai dengan pelajaran
yang akan diberikan kepada peserta didik, serta nilai peruses dan hasil beajar,
mengidentifikasi dan membantu kesulitan belajar peserta didik, serta calon guru
atau guru melaksanakan tugas-tugas administrasi dan melakukan penelitian yang
sederhana untuk meningkatkan kualitas pendidikan atau proses pembelajaran
kepada peserta didik.
Kompetensi dasar tersebut kemudian mewarnai struktur
kurikulum dan isi mata kuliah di LPTK sehingga guru atau calon guru memiliki
profesionalitas atau cakap dalam menjalankan tugasnya, dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk menjadi guru yang profesioanal.
DAFTAR
PUSTAKA
Batubara, Muhyi. 2004. Sosiologi Pendidikan.
Jakarta: Ciputat Prass
Gie Liang. 1999.
Pendidikan Ilmu di Negara indonesia. Yogyakarta: PUBIB
Musaheri. 2009. Ke-PGRI-an. Sumenep: DIVA
Press
Usman, Uzer. 1995. Menjadi
Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar