.....WELCOM.....WELCOM.....WELCOM.....WELCOM.....WELCOM.....WELCOM.....WELCOM.....WELCOM.....WELCOM.....WELCOM....WELCOM.....WELCOM.....WELCOM.....WELCOM.....WELCOM.....WELCOM.....WELCOM.....WELCOM.....WELCOM.....WELCOM.....

Kamis, 26 April 2012

MEMORANDUM IN UNIRA 2009


P
elatihan itu akan berlangsung selama tiga hari, semuanya telah aku persiapkan satu hari sebelum aku ikut pelatihan. Dar i uang saku termasuk peralatan mandi dan shalat, hanya satu yang tak pernah terpikirkan olehku yaitu masalah baju yang akan dipakai pada acara pelatihan nanti, tentunya aku harus ganti baju selama pelatihan itu tapi apalah gunanya karena aku memang tidak pernah punyak baju untuk gonta-ganti karena aku berasal dari keluarga yang tidak mampu. Soal baju bukanlah hal yang bersifat primer dalam keluargaku karena masih banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi dari pada harus memenuhi sandang. Kalaupun aku punyak uang bukan untuk beli baju, mungkin dalam satu tahun cuma satu kali aku merasakan memakai baju baru yakni pada hari raya, tapi itu kalau kami punyak uang lebih kadang aku hanya nyetrika baju yang masih layak pakai biar agak terlihat rapi meskipun warnanya udah agak lesuh.
Sore hari aku pamit sama ibu dan nenek, berat rasanya bagiku meninggalkan keluargaku yang hanya tinggal ibu dan nenek. Aku bisa merasakan kebimbangan mereka, itu terlihat ketika aku pamit pada mereka. Raut wajah ibu sudah terlihat akan kehawatirannya apalagi ketika aku tatap mata ibu, terlihatlah dengan jelas linangan air matanya, hanya mungkin ibu berusaha untuk menutupinya agar aku bisa tetap tenang dan selamat sampai tujuan.
Jam lima aku berangkat ke Sumenep, di sana sekitar  lima orang yang juga akan ikut pelatihan di Pamekasan, sesampai di kontrakan temanku, aku langsung menemui mereka dan menanyakan kita akan berangkat malam ini atau besok pagi-pagi benar?. Ternyata semua rencana semula gagal, yang seharusnya lima orang yang akan ikut pelatihan, kini tinggal aku sendiri karena yang lain tidak bisa ikut karena bertepatan dengan acara mereka masing-masing.
Terpaksa aku harus bermalam di kontrakan dulu karena tidak mungkin aku berangkat sendirian apalagi malam-malam. Lagian aku masih mempunyai kesempatan untuk berpikir, apa aku jadi ikut pelatihan meskipun sendirian atau aku gagalkan saja. Akhirnya dengan tekad bulat kuputuskan untuk tetap berangkat walaupun aku sendirian ke sana. …….NEXT EDITION