Kompleksitas permasalahan pendidikan membuat segenap
pelaku pendidiikan bekerja ekstra dan saling berkompetisi dalam memberikan
kontribusinya terhadap pendidikan sebagai bentuk pengabdiannya dalam menentukan
arah pendidikan kedepan. Dedikasi, krtedibilitas, komitmen dan kompetensi serta
sikap profesionalisme dibutuhkan dalam memperbaiki, mengembangkan dan
meningkatkan mutu pendidikan.
Dalam sebuah proses pendidikan, guru menjadi penentu
keberhasilan. Keberadaan guru akan sangat penting untuk memberikan perbaikan,
khususnya dalam proses pembelajaran. Dari situlah kemudian profesionalisme
menjadi wajib dimiliki oleh seorang guru dalam mengemban amanah mulia tersebut.
Sebab hanya dengan demikian, proses pendidikan akan mencapai cita-cita luhur
yang memang menjadi keinginan para pendahulunya. Sikap profesionalisme seorang
guru tidak hanya diperlukan di lingkup persekolahan di perlukan dalam kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Serta sebagai bentuk
unjuk prestasi baik di tingkat regional, nasional maupun internasional.
Organisasi PGRI merupakan wadah tempat berhimpunnya
segenap guru dan tenaga kepandidikan lainnya sebagai organisasi perjuangan,
organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan yang berdasarkan asas
pancasila/ manipol.
PGRI sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi,
dan organisasi ketenagakerjaan adalah bersifat unitaristik tanpa memandang
perbedaan ijazah, tempat kerja, kedudukan, suku, agama dan asal usul. Disamping itu PGRI juga bersifat independen dan tidak berplitik praktis
yang bisa menghancurkan organisasi.
berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki PGRI tersebut
sehingga sangtlah patut seorang guru sebagaii ujung tombank dari aktifitas
pendidikan diharapkan bahkan harus mampu menjalankan atau bersikap profesional
sesuai dengan sifat yang dimiliki oleh PGRI itu sendiri dalam meningkatkan mutu
pendidikan persekolahan.
Guru merupakan profesi bidang pendidikan. Suatu profesi memiliki ciri spesifik. Menurut surya (1999)
mengidentifikasikan karakteristik guru professional tinjau dari sudut pandang
siswa, orang tua serta ditinjau dari sudut pandang pemerintah, masyarakat dan
budaya. Dari sudut pandang siswa guru profesional adalah guru berkualitas yang
memiliki penampilan sedemikian rupa sebagai sumber motivasi dan inspirasi
belajar yang menyenangkan bagi anak didiknya sehingga tercipta kretifitas. Pada
umumnya siswa mengharapkan guru memiliki sifat-sifat yang ideal sebagai sumber
keteladanan, bersikap murah dan penuh kasih sayang, penyabar, mengeuasai
berbagai model pembelajaran sehingga proses belajar tidak menjenuhkan dan siswa
tidak merasa bosan karena kekayaan metode yang dimiliki sang guru.
Dari sudut pandang orang tua siswa guru profesional
adalah pribadi yang diharapkan dapat menjadi mitra pendidikan bagi anak-anak
yang akan dididik. Orang tua berharap agar guru dapat menggantikan peran orang
tua di sekolah sehingga dapat melengkapi, menambah, memperbaiki pola-pola
pendidikan di dalam keluarga. Itulah sebuah harapan besar yang dimiliki oleh
orang tua anak didik terhadap guru. Dan dengan demikian guru
senantiasa akan mampu menjalankan fungsinya sebagai mana mestinya. Oleh sebab
itulah akan terjadi sinergisitas dan simbiosis motualisme antara orang tua
murid dengan guru. Yang itu semua akan sangat membantu dalam proses pendidikan.
Dengan memandang posisinya sebagai tenaga utama dalam
kependidikan, dipundak gurulah peran sentral kemajuan pendidikan dipercayakan.
Peran dan tanggung jawab guru sangat vital dalam membawa peningkatan mutu
pendidikan dimana proses pembelajaran, didikan, bimbingan dan pelatihan yang
diberikan guru menjadi penentu dalam mengantar kesuksesan anak didik sebagai
penerus masa depan bangsa. dengan kata lain guru juga menjadi penentu terhadap
kemajuan bangsa.
jika dilihat dari pentingnya posisi guru dalam
pendidikan.Dengan demikian, maka jalan utama untuk mensukseskan pendidikan
adalah peningkatkan kualitas dan profesionalisme guru, hanya pada guru
professional sebagai tenaga profesi dalam bidang pendidikan yang dapat
menjalankan tugasnya dalam membangun mutu pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Batubara, Muhyi. 2004. Sosiologi Pendidikan.
Jakarta: Ciputat Prass
Gie Liang. 1999. Pendidikan
Ilmu di Negara indonesia. Yogyakarta: PUBIB
Musaheri. 2009. Ke-PGRI-an. Sumenep: DIVA
Press
Usman, Uzer. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar